Meteran Kelembaban Dan Kayu
Pada dasarnya aspek terpenting dari pengerjaan kayu berkaitan dengan hubungan antara kayu dan kelembaban. Tapi pernahkah Anda berpikir tentang bagaimana suhu berperan? Faktanya pengaruh suhu pada kadar kelembaban kayu secara langsung memengaruhi kelembaban relatif ambien, atau bisa dibilang kemampuan udara di sekitarnya untuk menahan air dalam bentuk uapnya. Artinya kelembaban relatif itu memiliki pengaruh lebih besar pada pengukuran kelembaban kayu.
Siapa yang tahu? Jika sampel kayu berada di lingkungan di mana suhu naik atau turun tetapi tingkat kelembaban relatif tetap konstan, perubahan pengukuran kelembaban akan hampir dapat diabaikan. Namun, jika suhu tetap konstan, tetapi kelembaban relatif naik atau turun, pembacaan pengukuran kelembaban juga akan naik dan turun. Ada banyak contoh dari proses ini untuk memastikannya, Salah satunya: gunakan tabel EMC (equilibrated moisture content) dan lihat sepanjang baris data di mana kelembaban relatif tetap konstan. Kemudian, coba contoh yang sama menggunakan kolom di mana suhu tetap konstan dan lihat bagaimana kelembaban relatif berubah secara signifikan. Mengapa kelembaban relatif memiliki dampak yang lebih besar terhadap kadar air daripada suhu?
Sebagai bahan higroskopis, kayu yang dalam keadaan konstan bereaksi terhadap lingkungannya. Jika kadar air di udara lebih tinggi daripada di kayu, maka kayu akan menyerap kelembaban dari udara sampai seimbang. Begitupin sebaliknya – kayu akan melepaskan kelembaban ke lingkungan yang lebih kering sampai seimbang. Jika proses itu terjadi terlalu cepat, maka mengakibatkan retak, lengkung, dan masalah lain bisa terjadi. Seperti yang telah dilihat, buktinya adalah kelembaban relatif yang secara signifikan mengubah kadar air kayu. Ini faktor paling berpengaruh dari kelembaban dalam kayu.